Renungan, khotbah dan kisah hidup yang membangun

Jangan Malu Bersaksi Tentang Kristus

Jangan Malu Bersaksi Tentang Kristus (2 Timotius 1:8-10)

Betapa pentingnya pelayanan untuk menyaksikan Yesus pada orang lain. Namun kadang kita takut. Kita merasa tidak mampu dan merasa lemah.
saksi-yesus-kristus

Mungkin kita sudah mencobah dan merasa tidak berhasil. Hal itu karena kita tidak berani menghadapi tantangannya. Sifat seperti Timotius yang malu-malu dapat memudahkan kita untuk menghindarkan diri dari keadaan-keadaan yang melibatkan kita untuk bersaksi dan menanggung penderitaan.

Karena itu Paulus memberikan nasihat kepada Timotius supaya ia mengobarkan karunia Allah yang telah di perolehnya dalam memberitakan Injil.

Dari perikop ini kita dapat menemukan beberapa point dimana Allah tidak membeiarkan kita berjalan sendiri untuk menyaksikan Kristus. Tetapi Allah yang menolong kita dan menolong kita.

1. Allah Memberikan Kekuatan (ayat 8).
Tidak seorang pun diantara kita senang menderita. Tuhan tidak tinggal diam saat melihat anak-anaknya menderita, tetapi akan memberikan kuasa-Nya pada kita saat kita memerlukannya.

Keberanian yang di berikan Tuhan merupakan kekuatan kita, sebab kita demi dia yang mahakuasa, yang mempunyai segala kuasa baik di dalam sorga maupun di dunia ini. Disamping itu, hanya Tuhan Yesuslah yang dapat memberi kuasa kepada kita supaya kita dapat menguasai diri kita sendiri.

Jangan takut justru kuasa Tuhan di sempurnakan di dalam kelemahan.

2. Allah Telah Memanggil Kita Berdasrkan Kasih Karunia-Nya (ayat 9).

Kita adalah bagian dari rencana yang kekal yang mulia yang di tentukan Allah “ Sebelum permulaan jamaan.” Allah mengetahui akhir segalah sesuatu sejak dari permulaannya.

Ia mempunyai maksud bagi umat-Nya yang harus di penuhi untuk kemulian-Nya. Penderitan merupakan bagian dari rencana-Nya. Yesus juga menderita menurut kehendak Allah ketia Ia berada di bumi ini.

Ayat ini menekankan tentang kasih karunia. Allah telah menyelamatkan kita.Kita tidak dapatmenyelamatkan diri kita sendiri (Efesus 2:8-9). Ia memanggil kita bukan berdasarkan perbuatan baik kita, tetapi semata-mata kasih karunia-Nya. Inilah maksud-Nya yang harus kita penuhi. Dan jika dalam maksud-Nya itu adalah penderitaan, maka kita dapat menerima penderitaan itu dengan iman dan mengetahui bahwa kehendak-Nyalah yang terbaik.

3. Kristus Telah Mengalakan Maut (ayat 10).
Kristus telah mematakan kuasa maut (1 Kor 15:15). “Tidak dapat binasa” (ayat 10). Menuju pada Tubuh kebangkitan. Tubuh kita yang sekarang ini dapat binasa., dapat menjadi busuk dan mati. Akan tetapi, tubuh yang telah dimuliakan itu akan kita miliki pada waktu kita melihat Kristus. Tubuh baru itu tidak akan tunduk kepada kebinasaan ataupun maut. (Kor 15:48-49).

Paulus tidak malu karena Injil dan tidak malu di penjarakan karena Kristus. Tuhan sudah menyelamatkan dan memanggil manusia dengan panggilan yang sici, jadi pasti Tuhan juga akan melengkapi kia agar dapat menderita karena kebenaran. Sehingga kematian kematianpun tidak menjadi sesuatu yang menakutkan buat Paulus.

Tuhan Yesus sendiri telah turun kealam maut dan mengalakan-Nya. Paulus begitu percaya akan hal ini sehinga maut tidak membuatnya gentar. Keyakinan Paulus tentang apa yang akan terjadi tidak dapat di goncangkan. Oleh sebab itu dia tidak malu.

Kesimpulan
Tuhan mempunyai rencana yang indah di dunia ini. Yaitu supaya orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melaikan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16). Oleh sebab itu marilah kita sebagai orang yang telah menerima keselamatan, marilah kita juga berbagi kepada mereka. Amin..





1 komentar:

Jangan Malu Bersaksi Tentang Kristus