Renungan, khotbah dan kisah hidup yang membangun

Hargailah Tuhan dalam Pujian

Hargailah Tuhan dalam Pujian  Baca:  Mazmur 149:1-5

Kata menghargai adalah menunjukkan rasa hormat, biasanya orang akan menghormati kita karena kita menghormati mereka, orang akan menghina kita karena kita menunjukkan rasa hina kepadanya
hargai-Allah

Ada Firman yang yang kalau diartikan secara positif berbunyi: “Supaya orang lain berbuat baik kepadamu berbuat baiklah kepada orang lain” Matius 7:21

Ayat 1
Hargailah Tuhan dengan Pujian
Pujian adalah sesuatu yang berharga bagi Tuhan lihat Mazmur 50:6
Satu Bukti bahwa kita menghargai Tuhan dari cara kita memuji dia dalam setiap ibadah yang ada

Ayat 2
Israel menggambarkan kita, kita adalah israel secara rohani umta pilhan Allah, Imamat yang rajani
Sebagai bentuk kita menghargai Tuhan Pujilah dia dengan Sorak-sorai, sorak sorai menggambarkan luapan hati, orang bersorak karena hatinya senang, bagaimana cara kita memuji Tuhan Tentu kita mengetahuinya


Ayat 3
Allah bahkan memperkenankan orang-orang memujinya dengan alat musik dan tari-tarian asalkan itu benar benar ditujukan kepadanya, bukan untuk kepuasan hati kita, banyak pemuda yang salah persepsi memuji Tuhan dengan kepuasan untuk dirinya, tetapi jika itu dari dasar hati maka Allah akan mengetahuinya

Ayat 4
Ini adalah berbicara Upah kita dalam menghormati Tuhan dengan Pujian
Jika selama memuji Tuhan kita asal asalan, cepipikan dengan saudara samping kita, pikiran melayang layang, hanphone titat titut, percayalah bapak/ibu dan saudaraku Allah akan mengabaikan Doa-mu, Sebagai manusia kita bisa merasakan Perasaan Allah apalagi Allah Telah memberikan Roh Kudus bagi kita, jika kita tidak dihargai orang dicuekin saat berbicara bahkan buang muka apakah reaksimu terhadap orang itu kita dapat merasakan perasaan Allah seperti itulah perasaan-Nya apalagi sebagai Allah pencipta langit dan bumi tentu kita harus menghargainya lebih dari segalah-Nya, tidak sanggupkah Allah itu menolong kita pada saat Jam ibadah memuji Tuhan tiba tiba handphone kita berdering karena ada kejadian yang sangat penting, atau tidak sanggupkah Allah kita menolong kita pada saat Jam Ibadah pujian kita punya maslah sehingga pikiran kita harus melayang-layang, lebih berhargakah orang disamping kita sehingga kita harus cepikik cepikikan dengan dia, belajarlah dari Bapa Abraham ketika Allah meminta satu satunya anaknya untuk dikorbankan padahal Bapa kita itu telah menunggu penantiannya selama kira-kira 25 tahun harus Tuhan ambil daripadanya, Tapi karena beliau menghormati Tuhan lebih dari segalanya, maka dikorbankannya juga itulah sebabnya ia diberi gelar sepanjang masa “Bapak Orang Beriman”

Tuhan akan berkenan kepada Bapak/ibu saudaraku jika kita menghormati Allah dalam Pujian, Bahkan Iya Memahkotai kota dengan keselamatan, panjang umum, berkat yang melimpah yang terlebih penting dari semua itu Berkat Keselamatan di Sorga ebrsama dengan Yesus Kristus

Ayat 5
Kembali ditegaskan oleh Allah berapa pentingnya memuji Tuhan dengan sungguh-sungguh, jika kita bisa berbicara pergunakan mulut kita untuk memuji, jika kita punya tangan pergunakan tangan kita untuk memuji, jika pujian itu hanya menyani mari kita menyanyi dengan sungguh, jika pujian itu mengharuskan kit amenggunakan tangan kita mari kita gunakan, tetapi jika pujian itu menuntuk kita Hymne hening dan sujud lakukanlah dengan benar jangan pikiran kita kemana-mana, maka percayalah bapak-ibu saudaraku, sebagaimana kita menghargai Allah dalam pujian yang benar maka Allah akan menghargai kita pula

Mari kita instropeksi sudahkah kita memuji Tuhan dengan benar sesaui dengan apa yang dilakukan dalam ibadah-ibadah yang kita ikuti, tidak peduli dimanapun bapak-ibu saudaraku beribadah, apapun alirannya selagi itu memuji Tuhan Yesus Kristus yang sama lakukan dengan benar

Saya ingin menutup ibadah ini dengan berbagi, mungkin saya menjalani kehidupan yang sedikit berbedah dalam kekristenan saya, saat kecil kami di GPPS namun saya lebih banyak di Presbyterian, saat SMP-SMK kami disiantar Gereja Katolik, saat kerja saya sempat di Karismatik, sampai saat ini saya kembali dalam pelayanan GPII, sejujurnya seluruh bentuk pujiannya berbedah-bedah ibarat seorang bapak (ALLAH) punya banyak anak, ada yang anaknya itu pendiam dan tenang bawaan nya slow (itulah Katolik), adapulah bawaannya riang gembera (Kharismatik), ada yang bawaannya Tidak terlalu slow tetapi tidak terlalu hyper aktif juga (kita sering menemukannya di Reform, presbyterian, dll)

Jadi sebagai anaknya kit abebas memilih kemana kita bernaung sesuai dengan sifat kita, tidak bisa kita paksaakan seorang slow menjadi hyper aktif hasilnya tidak akan baik, mari kita saling menghargai satu sama lain tanpa harus menghakimi mereka, sebab penghakiman hanya ada ditangan Allah

Kiranya Tuhan menghargai kita semua, karena kita menghargai Allah lewat Pujian. Amin





0 komentar:

Posting Komentar

Hargailah Tuhan dalam Pujian