Dari Gegagalan Menuju Kesuksesan (Yosua 8:1-9)
Kita senang mendengar pertanyaan “Bagaimana kita sukses?” Namun sesunggunya yang lebih penting ialah “Bagaimana kita dapat membangun dari kejatuhan?”
Ini semua karena manusia perna mengalami suatu kemenangan dan suatu kegagalan. Di dalam Pasal 7:5 “Tawarlah hati bangsa itu amat sangat.” Mereka sungguh berputus asa. Bagaimana mereka dapat memulihkan diri? Ada beberapa prinsip menuju pemulihan:
1. Kita Tidak Akan Dibuang Oleh Tuhan Karena Kita Mengalami Kegagalan Suatu Kali
Dosa Akhan telah mendatangkan suatu tragedi buat bangsa Israel. Tapi setelah Tuhan sudah menyelesaikan penyebab kegagalan itu, Allah melakukan karyanya melalui bangsa Israel.
Tuhan memberi penghimburan dan pemulihan melalui kebenaran Firman Tuhan (1 Yohanis 1:4, “Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna”).
Kepada kita pun Allah demikian. Kita adalah milik berharga Allah. Allah benar-benar mengasihi kita sehinga Dia akan menolong kita di saat kita mengalami kegagalan.
Hanya saja kita di tuntut menyelesaikan penyebab kegagalan itu. Kita harus benar-benar menyadari kesalahan kita dan mengakuinya, dan Tuhan pasti menerima kita serta memulihkan kita.
2. Kita Harus Mendapat Pelajaran Yang Hidup Melalui Kegagalan Kita
Dalam Kehidupan Abraham penuh dengan kegagalan, namun dia tidak putus asa. Sejara kehidupannya berlikuliku. Dia adalah salah satu toko yang memulai karirnya dari bawah sekali. Mula-mula dia mencoba menjadi seorang bupati, namun gagal.
Kekagalannya tersebut tidak membuatnya patah semangat. Dia maju terus, dan mempelajari mengapa dia gagal. Setelah akhirnya dia menjadi seorang bupati dia mencoba naik menjadi gubernur. Beberapa kali dia gagal, namun karena dia terus berusaha jadilah dia seorang gubernur. Beberapa tahun kemudian dia mencalonkan diri sebagai anggota dewan legislative.
Kegagalan demi kegagalan terus dia alami. Tetapi dia terus berjuang. Hingga sebuah partai mencalonkan dia menjadi capres. Akhirnya dia di terima sebagai presiden Amerika. Setelah Umat Israel di pulikan Tuhan, Tuhan memberi tugas untuk kemenangan kemengan kepada mereka:” Majulah ke kota Ai, ketahuilah, aku serahkan kepadamu raja negeri Ai rakyatnya, kotanya dan negerinya (ay 1)
3. Kita Harus Makukan Segalah Sesuatu Semaksimal Mungkin.
“Bawalah seluru tentara dan bersiaplah,” dapat di terjemahkan dengan kemampuan yang ada.” Bandingkan (7:3, “Tidak usah seluruh bangsah itu pergi, biarlah hanya kira-kira dua atau tiga ribu orang pergi mengepung Ai itu; janganlah kau susahkan seluru bangsa itu dengan berjalan kesana,
sebab orang-orang di sana sedikit saja”), mereka terlalu santai. Tidak seharusnya mereka memandang rendah musuh mereka meskipun hanya sedikit saja. Tuhan mengiginkan umatNya dalam melakukan segalah sesuatu harus dengan sunguh-sunguh kemenangan yang lalu tidak menjamin kemenangan hari ini.
Supaya mengalami kemenangan kemenangan di dalam Yesus, kita harus melakukan semaksimal mungkin, maka Paulus mengakui di dalam Filipi 3:13-14 “Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus”.
4. Kita Harus Mendapat Pimpinan (Pedoman) Dari Tuhan.
Untuk memperoleh kemenangan terhadapa Ai, Tuhan memberi pedoman. Ini merupakan pedoman untuk emenangan. Tuhan tidak akan membiarkan umatnya berjalan sendiri tanpa bibmbingan.
Hanya saja sering kali umatNya yang meninggalkan bimbingan Tuhan sehingan terjadi penyesalan di kemudian hari. Kepada umatNya Tuhan memberikan pedoman berbeda-beda pedoman yang Tuhan berikan kepada Musa berbeda dengan pedoman yang di berikan kepada Abraham, juga berbeda dengan apa yang Tuhan berikan kepada Yosua. Kepada kita pun Tuhan memberi pedoman yang berbeda-beda.
Tuhan melihat kondisi kita, kemampuan kita, kapasitas kita dan permasalahan yang kita yang kita hadapi. Namun letak atau kunci keberhasilan (Kemenagan) itu adalah sebesar apa ruang yang kita sediakan bagi pimpinan Tuhan untuk bekerja atas kita.
Kesimpulan
Untuk menghadapi orang rohani, kita perlu strategi dari Tuhan. Iblis mematakan semangat kita. Melalui kegagalan iblis menekan kita, sehinga kita terbelenggu dalam kondisi penyesalan dan pata semangat. Namun, Tuhan justru memberi kasih karunia melalui pengalaman kegagalan kita. Maka kita harus lebih semangat untuk melakukan pedoman emenangan/kesuksesan.
Cari dana tambahan tanpa harus pusing
BalasHapusAgen Slot Deposit Pulsa Masterbet188 solusinya
bingung cari agen bisa Depo/Wd pakai OVO sini yukkk mampir
Bisa lhooo di MASTERBET188
Pakai rek DANA juga bisa lho π
π² Depo pulsa π 10.000
π² Depo Tf π 25.000
π² Withdraw π 50.000
Info lebih lanjut hubungi π
Hubungi Kami :
π² Whatsapp: +6281397628 286
π² Line : Masterbet188
π Link 1 : www. masterbets188 .info