Bersyukurlah Kepada Tuhan

Bersyukurlah Kepada Tuhan  (Mazmur 116:12,13.17)

Perjalanan Hidup dari orang yang tidak memiliki rasa syukur kepada pemilik hidupnya, akan menghadapi penuh kecapeaan dan kegelapan. Sedangkan perjalanan hidup orang yang selalu bersyukur kepada Tuhan tidak mungkin menghadapi kekacauwaan hidup.

Karena kepada setiap hamba-Nya yang senantiasa bersyukur dalam segala keadaan. Tuhan akan memberikan kelimpahan. Lantas bagaimana wujud rasa syukur yang bisa kita berikan dan persembahkan kepada Tuhan?. Pemazmur ini sedang bergumul bagaimana dia mengucap syukur kepada Tuhan walaupun menghadapi penuh pergumulan.

1. Dengan Selalu Berpikir Membalas Kebaikan Tuhan (ayat 12).

Orang yang menyadari akan banyaknya berkat Tuhan dalam hidupnya akan selalu berfikir untuk membelas kebaikan Tuhan. Di dalam hidunya selalu ada pertanyaan, “Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segalah kebaikan-Nya?”.

Jika orang menyadari banyaknya berkat Tuhan dan selalu berfikir untuk membelas kebaikanya, maka secara otomatis dalam perilaku kehidupanya apa yang dia katakan, dan apa yang dia lakukan, dari sikapnya maupun dari tingkah lakunya, pasti akan menceritakkan bentuk atau wujud ucapan syukur.

Paulus pun pernah pergumul dengan cara pengucapan syukur “Sebab pengucapan syukur apakah yang dapat kami persembahkan kepada Allah atas segalah sukacita, yang kami peroleh karena kamu, di hadapan Allah kita. (1 Tesalonika 3:9).

2. Dengan Mengangkat Piala (Cawan) Keselamatan (ayat 13).

Matius 26:39, “Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

Yohanes 18:11, kata Yesus kepada Petrus: “Kata Yesus kepada Petrus: "Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?".

Cawan adalah lambang penderitaan. Sebenarnya Tuhan Yesus sendiri tidak mengiginkan cawan itu. Tetapi Dia tidak melakukan apa yang Dia kehendaki tetapi membiarkan kehendak Bapa yang terjadi.

Demikian juga yang Tuhan inginkan untuk kita lakukan kita harus mau ambil bagian dalam “Cawan” atau penderitaan Amanat Agung, jangan biarkan keinginan kita yang kita lakukan, melainkan kehendak Bapa yang mempunya rencana indah buat kita.

Tweet

Posted by Unknown